Skip to main content

Adnow

loading...

Hepatitis Virus


Hepatitis Virus
Hepatitis virus adalah infeksi yang dapat sebabkan oleh 2 macam tipe virus, yaitu virus hepatitis A dan virus hepatitis B, penyebab dari hepatitis serum atau icterus serum hemologik.
Hepatitis A
Dapat terjadi diseluruh dunia dengan masa inkubasi sekitar 3 - 5 minggu atau rata – rata 28 hari. Hepatitis a tersebar secara fecal-oral route, tersebar dari orang ke orang. Infeksi sangat mudah terjadi didalam lingkungan dengan hygiene dan sanitasi yang buruk dengan penduduk yang sangat padat. Wabah penyakit ini sering terjadi akibat adanya kontaminasi air dan makanan. Di Negara berkembang terutama sekali akibat kontaminasi makanan.
Pengontrolan hepatitis A sangat sulit sekali. Pencegahan penyebaran virus hepatitis A dapat dikurangi dengan menjaga higienitas lingkungan seperti menjaga kebersihan tempat buang air besar, menjaga kebersihan air lingkungan dan makanan. Antibodi manusia /Imunoglobulin manusia dapat mencegah atau mengurangi gejala klinis, namun tidak dapat mencegah virus berkembang didalam tubuh manusia. Beberapa uji serologis seperti “radioimmuno assay” telah dapat dipergunakan untuk menegakkan diagnosis hepatitis A.
Hepatitis B
Ada 3 antigen dlam virus hepatitis B (HBV) yaitu :
1.       Antigen surface/permukaan, antigen HBsAg yang akan membentuk antigen permukaan (surface Antigen ).
2.       Antigen partikel Dane/ core antigen merupakan nukleoplasmid virus hepatitis yang mempunyai ukuran42 nm (HBcAg).
3.       Antigen envelope ( HBeAg) yang berhubungan erat dengan jumlah partikel virus. Antigen ini merupakan antigen spesifik untuk hepatitis B.
Hepatitis b merupakan jenis hepatitis yang lebih berbahaya karena dapat menbabkan penyakit hati kronik seperti hepatitis Aktif kronik, sirosis hepatis, dan karsinoma primer hati. Paling tidak hepatitis B akan menjadi karier (pembawa) dan akan menyebabkan kerusakan sel hati (hepatosit). Penularan hepatitis B secara parenteral / jarum suntik, dapat juga melalui mulut ke mulut, atau lewat hubungan seks, juga dapat ditularkan melalui vector; gigitan serangga seperti nyamuk, dan kutu busuk. Pada ibu hamil penderita hepatitis B kemungkinan akan menulari bayi yang dilahirkan sekitar 40%.
Penelitian serologis ditemukan bahwa HBsAg ada 8 serotipe dan 2 merupakan serotipe campuran. Inti virus mengandung enzim Hepatitis BDNa polymerase. Ilmu ini berguna untuk mencari epidemiologi, penyebaran, dan sumber penyakit.

Respon Immologis hepatitis B
Respon Immologis hepatitis B mempunyai hubungan yang erat dengan kerusakan sel hepatosit, hal ini timbul akibat adanya antigen yang virus yang dapat memasuki dan  merusak sel hati, Namun tidak semua benar, terkaang ditemukan HBsAg dalam sel hati manusia karier yang sehat.
Ada 4 tahap respon imunologis :
1.       HbsAg muncul pada penderita yang mengalami masa inkubasi 2 – 6 bulan dan 2- 8 minggu sebelum terjadi perubahan biokimiawi dan icterus. Antigen akan tetap di dalam darah selama masa akut dan menghilang pada masa konvalensi
2.       Segera atau sebelum peningkatan serum transaminase akan terjadi peningkatan aktivitas DNA polymerase dan akan menetap pada masa akut untuk beberapa hari atau minggu, sedangkan karier dapat berbulan bulan bahkan tahunan.
3.       Antibodi terhadap HBcAg baru timbul 2 – 10 minggu setelah muncul HBsAg dan dapat diketahui pada masa akut dan beberapa tahun setelah masa rekonvalensi. Titer antibodi HBcAg berhubungan dengan jumlah dan lamanya pembelahan virus.
4.       Antibodi terhadap virus HBsAg akan muncul terakhir
Kompleks imun
Dapat dilihat dengan mikroskop electron dalam serum penderita. Sering ditemukan pada masa inkubasi atau fase akut. Patogenesis kerusakan pembuluh darah periarteritis nudosa dan glomerulonephritis akibat terbentuknya kompleks imun ini.

Imunitas Seluler
Imunitas selular penting untuk menentukan gambaran klinis infeksi virus “Cell Mediated Immunity” dan dapat diperlihatkan pada masa akut atau HBsAg kronik, tidak ditemukan pada karier.  CMI perberan dalam kerusakan hati serta proses autoimun.

Komplikasi
Hepatitis B sering menjadi kronis selanjutnya akan menyebabkan kerusakan berupa nekrosis serta kolaps jaringan reticulum. Pembentukan hyperplasia noduler dan jaringan parut oleh virus nonA, nonB sering menyebabkan penyakit kronis contohnya Karsinoma hati primer karena virus hepatitis Bdapat menjadi karsinogen atau ko-karsinogen dalam infeksi hati yang menetap.

Imunisasi
Imunisasi pasif dapat dilakukan dengan memberikan imunoglobin hepatitis B konsentrasi tinggi dan dapat menyebabkan imunitas pasif tempore. Cara pemakaian dapat dilaksanakan menurut WHO (1997) :
a)      Untuk pencegahan bila secara tidak sengaja terinokulasi, termakan atau masuk melalui mukosa,darah yang mengandung HBsAg.
b)      Untuk tiap tindakan ditempat dengan kemungkinan penularan hepatitis mudah terjadi seperti daerah endemik.
Imunisasi aktif
Penting pada penderita yang memerlukan darah berkali-kali memerlukan suntikan rutin. Penderita uang memerlukan Imunoglobin atau tuna susila dengan kecanduan obat memerlukan imunisasi aktif

Pengobatan antivirus terhadap infeksi Hepatitis B kronis
Interferon yang merupakan glikoprotein kecil mempunyai kemampuan untuk menginhibisi pembelahan virus, didalam tubuh manusia interferon dihasilkan oleh sel leukosit dan fibroblast. Antivirus lain seperti Ribovirin, dan Vidarabin dapat mengganggung biokimiawi dan biologis virus.

Referensi
Ilmu kesehatan anak
Nelson Textbook edisi 15

Comments