Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2018

Adnow

loading...

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman merupakan hasil interaksi kompleks dua faktor, yaitu faktor dalam atau intern dan faktor luar atau ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dalam tubuh tumbuhan sendiri yang berpengaruh terhadap pertumbuhan. Faktor itu dibedakan menjadi dua, yakni faktor intrasel dan intersel. Yang tennasuk faktor intrasel adalah sifat menurun atau faktor hereditas, sedangkan Yang termasuk faktor intersel alah hormon. Faktor luar atau ekstern yang mem¬pengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ialah air,  tanah dan mineral, kelembapan udara, cahaya, dan lain-lain. 1. Sifat Menurun atau Hereditas Ukuran dan bentuk tubuh tumbuhan banyak dipengaruhi oleh sifat menurun atau sifat hereditas. Sifat tersebut adalah gen, yang dalam setiap kromosom yang ada di dalam inti sel. 2. Hormon Hormon merupakan substansi kimia yang sangat aktif, yang tersusun atas protein. Hormon yang

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua istilah yang berbeda maknanya, tetapi sepintas lalu kita mengalami kesulitan untuk membedakannya. Kedua istilah tersebut merupakan peristiwa biologis yang terjadi pada makhluk hidup yang senantiasa berbarengan dan saling melengkapi. Dalam kenyataannya kedua istilah tersebut sulit untuk dipisahkan. Kedua proses tersebut terjadi pada semua makhluk hidup. Namun, pola pertumbuhan dan perkembangan pada berbagai makhluk hidup berbeda. Banyak faktor yang mempengaruhi proses tersebut.  A. PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN Pertumbuhan merupakan proses per¬tambahan ukuran (volume, massa, tinggi, atau panjang) yang bersifat kuantitatif artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan. Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup. Proses ini bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan dengan satuan bilangan. Seberapa dewasanya suatu makhluk hidup? Tak ada bilangan yang dapat membantu un

Bakteri yang Merugikan dan Menguntungkan

Bakteri Merugikan Bakteri perusak makanan Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Contohnya:   Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan   Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek   Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan Bakteri denitrifikasi Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans. Bakteri patogen Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Bakteri penyebab penyakit pada manusia: No. Nama bakteri

Bakteri yang Menguntungkan dan Merugikan

Peranan Bakteri Bakteri yang Menguntungkan Bakteri pengurai Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik. Bakteri nitrifikasi Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:   Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi. Reaksi nitritasi                                                Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat (Nitrosomonas dan Nitrococcus)  Prosesnya dinamakan nitratasi.  Reaksi nitratasi Dalam bida

Klasifikasi Makhluk Hidup, Klasifikasi 6 Kingdom

  KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP Sistem Klasifikasi Enam Kingdom (Menurut Woese tahun 1977) Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan : 1. Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa. 2. Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat dan hewan tidak memiliki dinding sel sementara hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat berpindah tempat. Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi). Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur maka para ahli taksonomi kemudian mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), dan Animalia (hewan). Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokka

Bakteri, Sejarah Bakteri, Sel Bakteri,Bentuk Bentuk Bakteri Alat Gerak Bakteri

Sejarah Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον yang memiliki arti "small stick". Struktur sel Struktur sel prokariota Artikel utama struktur sel bakteri Seperti prokariota (organisme yang tidak memiliki selaput inti) pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang paling penting adalah dinding sel. Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif didasarkan pada perbedaan struktur dinging sel. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teichoic. Sementara bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar, lipopolisakarida - terdiri atas membran dan lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma (di antara lapisan luar dan membran sitoplasm

Virus , Ciri-ciri Virus, Sejarah Virus, Bentuk bentuk virus

Sejarah Penemuan Virus       Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat mene

Reproduksi Virus Daur Litik dan Lisogenik

Reproduksi Virus      Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk bereproduksi. Cara reproduksi virus disebut proliferasi atau replikasi.      Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau berkembangbiak virus pun ikut membelah.      Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada hewan maupun pada tumbuhan mirip dengan yang berlangsung pada bakteriofage, yaitu melalui fase adsorpsi, sintesis, dan lisis. A. Infeksi secara litik/daur litik     Daur litik melalui fase-fase berikut ini: 1. Fase adsorpsi dan infeksi Dengan ujung ekornya, fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari

Narkose Nitrogen Penyelam

Narkose Nitrogen Definisi Keracunan gas nitrogen karena bernafas pada tekanan tinggi. Narkosis saat menyelam diving adalah sebuah gejala kehilangan kesadaran yang terjadi saat menyelam pada kedalaman tertentu akibat efek anastesi gas nitrogen. Etiologi Nitrogen tidak ikut serta dalam perubahan metabolik dalam tubuh untuk menunjukkan efeknya. Etiologi dilklasifikasikan dalam teori biofisika dan biokimia. 1.       Teori Biofisika §   Kelarutan lemak Semua gas dan zat yang mudah   menguap, menyebabkan narkose bila mereka penetrasi ke dalam konsentrasi tertentu.   Semakin besar koefisien kelarutan gas terhadap minyak dan air, semakin kuat gas tersebut menimbulkan narkose. §   Berat Molekul Efek narkosi gas inert makin besar sesuai dengan makin besarnya berat molekul. Berat molekul yang lebih besar , menyebabkan densitas bertambah yang menyebabkan retensi karbon diolsida atau menginduksi terjadinya hipoksia hsitotoksik. §   Pembentukan klatrat Gas inert mampu mem